Minggu, 19 Juni 2011

informasi keperawatan


Sistem Informasi Keperawatan

Penggunaan catatan pasien yang terkomputerisasi (computerized patient records) yang berkembang pesat, membutuhkan bahasa yang baku dalam menggambarkan masalah-masalah pasien. Diagnosis keperawatan melengkapi kebutuhan tersebut dan membantu menetapkan lingkup praktik keperawatan, dengan menggambarkan kondisi perawat yang dapat merawat secara mandiri. Diagnosis keperawatan menyertakan pemikiran kritis dan pembuatan keputusan, serta menyediakan istilah yang dipahami secara universal dan konsisten diantara para perawat yang bekerja pada beragam tempat, termasuk rumah sakit, klinik rawat jalan, fasilitas perawatan lain, fasilitas kesehatan okupasi, dan praktik pribadi/swasta. (Doenges et al. 1999)
Pembakuan klasifikasi dalam asuhan keperawatan merupakan hal yang sangat penting, apalagi jika kita bicara dalam konteks komputerisasi. Kesepakatan istilah dan terminologi akan memperbaiki proses komunikasi, menghilangkan ambiguitas dokumentasi serta memberikan manfaat lebih lanjut terhadap sistem kompensasi, penjadwalan, evaluasi efektivitas intervensi maupun sampai kepada upaya identifikasi error dalam manajemen keperawatan. Salah satu tantangan besar dalam informatika kesehatan adalah disepakatinya standar klasifikasi dan terminologi yang mencakup berbagai konsep (kedokteran, keperawatan, laboratorium, obat, patient safety, images, pertukaran data, demografis) (Suparti, 2005)
Sistem Informasi Keperawatan yang di design dalam sistem ini adalah seluruh dokumentasi yang diperlukan dalam aktifitas keperawatan di ruang rawat inap. Dokumentasi Asuhan Keperawatan tentu menjadi yang paling utama dalam sistem ini. Selain dokumen Askep, juga ada laporan-laporan yang lain :
  1. 20 Diagnosa Perawatan Terbesar
  2. 20 Tindakan Perawatan (NIC) terbesar
  3. Resume Keperawatan (otomatis)
  4. Format Discharge Planning
  5. Laporan Tindakan Keperawatan
  6. Standar Operating Procedure dari NIC
  7. DLL
Pengkajian Keperawatan
Dalam penerapan Standar Nursing Language (SNL) berbasis TI (Teknologi Informasi) yang ada dalam sistem ini, pengkajian perawatan menggunakan 13 Divisi dari Doengoes. Tersedia pengkajian data tertutup maupun terbuka. Pada pengkajian data tertutup, perawat tinggal memilih data yang tersedia. Setelah data dipilih secara lengkap, komputer akan secara automatis menganalisa data yang telah dipilih perawat, dan memunculkan masalah sesuai data yang dipilih.
Komputer telah membantu melakukan analisis data yang dimasukan oleh perawat saat melakukan pengkajian kepada pasien. Dengan menggunakan sistem “pakar” maka perawat sedikit terkurangi bebannya dalam melakukan analisis data untuk dijadikan diagnosa prawatan. Masalah yang munculpun menjadi semakin riil dan akurat, karena masalah yang dimunculkan oleh komputer merupakan analisa baku.

Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan dihasilkan dari analisa yang dilakukan oleh komputer, berdasarkan data-data yang dimasukan saat pengkajian perawatan. Komputer akan secara automatis menganalisa data yang ada dan memunculkan masalah keperawatan.
Perawat tinggal memilih etiologi yang ada disesuaikan dengan kondisi pasien. Sehingga di sinilah, peran perawat tidak bisa digantkan oleh komputer, karena judgment terakhir tetap di tangan perawat. Apakah masalah yang dimunculkan oleh komputer diterima atau tidak oleh perawat.
Tujuan Keperawatan
Tujuan Keperawatan dalam SI Keperawatan RSU Banyumas menggunakan Nursing Outcome Clasification ( NOC ). Perawat tinggal memilih Label dari NOC yang telah tersedia pada masing-masing Diagnosa Keperawatan yang ada, serta menentukan batas waktu (dalam hari) masalah diperkirakan dapat terselesaikan.
Intervensi Keperawatan
Intervensi Keperawatan dalam SI Keperawatan RSU Banyumas menggunakan Nursing Intervention Clasification ( NIC ) dan sama dengan membuat tujuan, perawat tinggal memilih Label NIC yang tersedia pada masing-masing Diagnosa Keperawatan.
Implementasi Keperawatan
Implementasi Keperawatan dalam SI Keperawatan menggunakan Label NIC dan aktifitas dalam NIC. Perawat tinggal mengetikan aktifitas-aktifitas perawatan yang telah dilakukan, menambahkan jam pelaksanaan dan menuliskan pelaksana dari aktifitas tersebut.
Yang istimewa dalam sistem ini adalah implementasi yang diinputkan oleh perawat dalam dokumen asuhan keperawatan langsung diintegrasikan dengan Billing System Rumah Sakit, sehingga tidak ada double entry dalam keuangan pasien. Masing masing tindakan perawat telah memiliki harga sendiri sendiri yang telah disahkan oleh rumah sakit, dan perawat tinggal mendokumentasikan dalam SI Keperawatan.
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan dalam SI Keperawatan RSU Banyumas, menggunakan Kriteria, Skala dan Target. PSetelah perawat menentukan kriteria, skala dan target pada hari pertama, maka pada hari berikutnya tinggal memilih skala yang sesuai dengan kondisi pasien.
Skala ini antara 1 – 5, disesuaikan dengan kondisi pasien.
Bagaimana langkah implementasi SI Keperawatan? Baca selengkapnya link berikut : Implementasi SI Keperawatan
File demo Sistem Informasi Keperawatan, silakan download link berikut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar